A. Berbagai Metode Mengajar
Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi
pembelajaran, tetapi juga terampil dalam menggunakan metode pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran serta situasi
pada saat materi tersebut harus disajiakan. Selain itu, guru juga harus
memilih metode yang tepat agar pembelajaran menjadi aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan. Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Atau metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai cara
menyajikan isi pembelajaran kepada peserta didik untuk mencapai
kompetensi.
Metode mengajar merupakan
prosedur/cara yang harus dilakukan oleh seorang pendidik dalam
menyampaikan materi pelajaran sehingga proses belajar berjalan baik
dalam arti kompetensi atau
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Agar tujuan pengajaran tercapai
sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu
mengetahui,dan mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan
pada saat mengajar. Dalam proses belajar mengajar (PBM) peranan metode
dalam strategi pembelajaran sangat menentukan berhasil atau tidaknya
seorang guru menyampaikan pesan kepada peserta didiknya. Memilih metode
yang tepat untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang
menarik. Penilaian metode dari segi penerapannya sangat tergantung
kepada jumlah peserta didik yang besar atau kecil. Beberapa metode
mengajar yang dapat divariasikan oleh pendidik diantaranya.
Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran IPA diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) eksperimen (4) diskusi (5)
bermain peran, (6) simulasi dan (7) bermain peran. Pada
pelaksanaannya metode ini dapat dipilih guru sesuai dengan topik-topik
dalam pembelajaran IPA di SMP. Metode yang dipilih harus mempermudah
para peserta didik menyerap materi ajar dan mempermudah guru menyajikan
bahan ajar tersebut. Masing-masing metode mempunyai ciri,
keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan.
1. Metode Ceramah (Preaching Methode)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah peserta didik
yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan
sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan
informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau
rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham peserta didik.
Biasanya guru memberikan perintah, menjelaskan hal-hal tertentu,
mengetengahkan pengalaman dan dengan keahliannya dibantu bahan-bahan /
buku yang tersedia meningkatkan pengetahuan para peserta didik.
Metode ceramah merupakan metode dimana guru lebih banyak memberikan
informasi pada peserta didik, sehingga peserta didik menjadi pasif dalam
pembelajaran. Pada pembelajaran yang menggunakan metode ceramah
diupayakan tidak hanya menyajikan informasi dari guru, karena pada
setiap pembelajaran harus diusahakan peserta didik yang aktif.
Penggunaan metode ceramah pembelajaran harus digunakan teknik bertanya,
sehingga tetap terjadi interaksi antara guru dan peserta didik atau
antara peserta didik dan peserta didik. Tanya jawab juga diperlukan
untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap apa yang telah
disampaikan oleh guru melalui metode ceramah. Penggunaan jenis
pertanyaan harus bervariasi seperti pertanyaan konvergen, divergen,
pertanyaan untuk menguji keterampilan proses dan keterampilan berpikir
sesuai dengan konsep IPA yang disajikan, teknik mengajukan pertanyaan
juga harus memperhatikan situasi kelas, kapan melakukan promting atau kapan melakukan redirecting.
(lihat modul Kinerja pada materi Teknik Bertanya, Indrawati). Agar
penyajian ceramah dikelas dapat diserap oleh peserta didik semaksimal
mungkin, maka seorang guru harus mempersiapkan langkah-langkahnya secara
sistematis.
Untuk mempertinggi hasil dari metode ceramah umumnya dilakukan beberapa
langkah sebagai berikut yaitu (a) rumuskan tujuan khusus yang hendak
dipelajari oleh peserta didik, (b) setelah menetapkan tujuan, hendaklah
diselidiki apakah .metode ceramah benar- benar merupakan metode yang
tepat, (c). susunan bahan ceramah yang benar-benar perlu diceramahkan
(d). pengertian yang dapat dijelaskan dengan alat atau dengan uraian
yang tertentu harus ditetapkan sebelumnya, (e) tangkaplah perhatian
peserta didik dan arahkan pada pokok yang akan diceramahkan, (f).
Kemudian usahakan menanam pengertian yang jelas. Metode Ceramah wajar
dipergunakan untuk (a) menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat
dan tidak, terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta atau pendapat yang
dimaksud., (b) menyampaikan fakta kepada peserta didik yang besar
jumlahnya atau karena besarnya kelompok pendengar sehingga metode-metode
yang lain tidak mungkin dapat dipergunakan, (c) memberikan semangat dan
rnerangsang peserta didik untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan atau
belajar dengan baik. Metode ceramah dilaksanakan dengan tujuan untuk :
(a) membangkitkan motivasi belajar, (b) memperjelas bagian-bagian
tertentu, (c) menonjolkan bagian-bagian konsep atau pengetahuan yang
dianggap penting, (d) memperluas isi bahan pelajaran.
Keunggulan Metode Ceramah diantaranya;
a) Dapat menyampaikan materi lebih banyak dibandingkan dengan metode-metode yang lain,
b) Pada pembelajaran IPA tidak banyak memerlukan peralatan laboratorium,
c) Bila disiapkan
dengan baik misalnya menggunakan model pembelajaran “ direct
instruction” dapat membangkitkan aktivitas peserta didik.
Sementara itu, kelemahan Metode Ceramah diantaranya;
a) Kalau penyajian “Teacher Centre”
dan peserta didik sama sekali tidak dilibatkan, maka materi yang
disajikan mudah terlupakan karena peserta didik hanya mendengar saja.
b) Akibat peserta
didik tidak aktif maka menjadi mengantuk, memikirkan yang lain-lain,
atau mencari kegiatan-kegiatan lain seperti berbicara dengan teman yang
lain atau mengganggu temannya.
2. Metode Diskusi ( Discussion Methode)
Diskusi merupakan situasi dimana diantara peserta didik, peserta didik
dengan guru terjadi tukar menukar informasi, idea tau pendapat untuk
memecahkan suatu masalah (Cruickshank, 2006). Tujuan diskusi adalah
untuk mereviu apa yang telah peserta didik pelajari, mendorong peserta
didik untuk merefleksikan ide mereka atau pendapat mereka, menggali
isu-isu, memecahkan masalah dan meningkatkan keterampilan komunikasi
secara langsung atau bertemu muka. Metode diskusi ada yang berupa
diskusi umum atau diskusi kelas dan diskusi kelompok.
a). Metode Diskusi Kelas
Metode diskusi umum
(diskusi kelas) bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,
informasi/pengalaman diantara peserta sehingga dicapai kesepakatan
pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan
tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan
peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis
sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti:
penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan
lain-lain.
b). Metode Diskusi Kelompok
Sama seperti diskusi umum, diskusi kelompok adalah pembahasan suatu
topik dengan cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih, dalam
kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan untuk mencapai tujuan
tertentu. Metode ini dapat membangun suasana saling menghargai perbedaan
pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yang masih belum
banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas. Tujuan penggunaan metode
ini adalah mengembangkan kesamaan pendapat atau kesepakatan atau
mencari suatu rumusan terbaik mengenai suatu persoalan.Setelah diskusi
kelompok, proses dilanjutkan dengan diskusi pleno.
Metode diskusi yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ). Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,
informasi/pengalaman diantara peserta didik, sehingga dicapai
kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai
kesepakatan tersebut, para peserta didik dapat saling beradu argumentasi
untuk meyakinkan peserta didik lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang
kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode
lainnya, seperti: penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi
kelompok, per-mainan, dan lain-lain. Dalam proses belajar mengajar ada
dua jenis diskusi yaitu: (a) diskusi terpimpin, guru yang memegang
pimpinan diskusi, (b) diskusi tanpa pimpinan guru, jadi pimpinan diskusi
dapat ketua kelompok atau salah satu peserta yang ditunjuk. Pada metode
diskusi, maka tugas pimpinan / Ketua Diskusi adalah: (a) mengatur
giliran bicara (bila diskusi panel); (b) menyebutkan nama
peserta yang akan bertanya, menyanggah atau memberi saran lalu memberi
kesempatan kepada yang bersangkutan; (c) merangkum, menyimpulkan,
merumuskan pendapat yang telah diuraikan
Pada pembelajaran kimia, metode diskusi diaplikasikan
dalam proses belajar mengajar untuk : (a). mendorong peserta didik
berpikir kritis. (b). mendorong peserta didik mengekspresikan
pendapatnya secara bebas, (c). mendorong peserta didik menyum-bangkan
buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama, (d). mengambil satu alternatif jawaban
atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan
pertimbangan yang seksama. Kelebihan metode diskusi sebagai berikut (a).
Menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan, (b). Menyadarkan peserta didik bahwa dengan berdiskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif, sehingga dapat
diperoleh keputusan yang lebih baik, (c) membiasakan peserta didik untuk
mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya
dan membiasakan bersikap toleransi. Kelemahan metode diskusi sebagai
berikut: (a). tidak dapat dipakai dalam kelompok yang
besar, (b) peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas, (c). dapat
dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara, (d). biasanya orang
menghendaki pendekatan yang lebih formal.
3. Metode Demontrasi ( Demonstration methode )
Metode demonstrasi
digunakan untuk membelajarkan peserta didik dengan cara menceritakan dan
memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi
merupakan praktek yang diperagakan oleh guru atau pemandu kepada peserta
didik. Berdasarkan tujuannya demonstrasi dapat dibagi menjadi dua:
1) Demonstrasi proses yaitu metode yang mengajak peserta didik memahami langkah demi langkah suatu proses;
2) Demonstrasi hasil yaitu metode untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.
Metode demonstrasi di dalam pembelajaran IPA adalah metode dimana guru
menyajikan suatu percobaan IPA di depan kelas atau di tempat yang dapat
dilihat oleh seluruh peserta didik. Setelah mengikuti demonstrasi baik
demonstrasi proses maupun demonstrasi hasil, peserta didik akan
memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat atau melakukan
pengamatan sendiri apa yang didemonstrasikan.
Oleh karena itu, demonstrasi dapat berupa praktek yang
diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi
dua tujuan yaitu: (a) demonstrasi proses
untuk memahami langkah demi langkah; dan (b) demonstrasi hasil untuk
memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.Biasanya,
setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri.
Sebagai hasil, peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung
setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.
Seorang guru yang melaksanakan metode demonstrasi harus melakukan hal-hal berikut;
1. Sebelum pelaksanaan
a. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dengan kegiatan tersebut
b. Membuat rencana, memilih sumber dan menjelaskan cara melakukan kegiatan secara terperinci
c. Mempersiapkan alat dan mengujinya, demikian juga bahan-bahan yang akan digunakan
2. Selama kegitan berlangsung
a. Menjawab pertanyaan peserta didik sehubungan dengan aktivitas yang berlangsung
b. Menjelaskan
hal-hal yang kurang dipahami oleh peserta didik, misalnya ketika
mendemonstrasi beberapa reaksi kimia antara logam alkalia atau alkali
tanah dengan air menghasilkan gas letup.
3. Setelah kegiatan
a. Memberi kesempatan berdiskusi sebagai tindak lanjut dari aktivitas kegiatan demonstrasi.tersebut
b. Membawa peserta didik menyimpulkan dan mengevaluasi hasilnya
Guna memilih kegiatan demonstrasi ataukah praktikum/percobaan yang
direncanakan untuk diberikan kepada peserta didik guru harus
memperhatikan: (1) fasilitas yang dimiliki oleh
sekolah, (2) proses/kegiatan yang berlangsung apakah cukup berbahaya
hingga memerlukan pengawasan yang terus menerus dari guru, (3) yang digunakan sederhana atau rumitkah. Manfaat
psikologis pedagogis dari metode demonstrasi meliputi; (a) perhatian
peserta didik dapat lebih dipusatkan. (b). Proses belajar
peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. (c). Pengalaman dan kesan sebagai hasil
pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik. Kelebihan metode
demonstrasi sebagai berikut: (a) membantu peserta didik memahami dengan
jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda, atau suatu kegiatan
percobaan, (b) memudahkan berbagai jenis penjelasan, (c)
kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki
melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek
sebenarnya. Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut (a) peserta
didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan, (b) tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode cermah plus adalah metode mengajar yang
menggunakan lebih dari satu metode (multimetode), yakni metode ceramah
gabung dengan metode lainnya. Dalam hal ini penulis akan menguraikan
tiga macam metode ceramah plus yaitu;
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara
ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas. Metode campuran ini
idealnya dilakukan secar tertib, yait; (1). Penyampaian materi oleh
guru, (2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan peserta
didik, (3). Pemberian tugas kepada peserta didik.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)
Metode CPDT dilakukan oleh guru dalam upaya mengatasi
kelemhadari metode ceramah murni, Metode CPDT ini dilakukan secara
tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru
menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya
memberi tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill).
5. Metode Percobaan ( Experimental Method )
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan
kepada peserta didik secara perorangan atau kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan, dalam hal ini kegiatan percobaan
kimia. Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan
alat dan bahan kimia tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali
percobaan, sedangkan untuk pembelajaran kimia dilkasanakan di
Laboratorium Kimia.
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut; (a) Metode
ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata
guru atau buku, artinya dapat memperkuat pemahaman konsep-konsep atau
pengetahuan kimia. yang diterima di kelas, (b). Peserta didik dapat
mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi)
tentang ilmu dan teknologi serta serta keterampilan tangan (Hand on),
(c). Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa
terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Keunggulan-Keunggulan Metode Eksperimen
a) Fakta atau data yang diperoleh peserta didik secara langsung mudah diingat
b) Guru dapat berkeliling kelas sambil melakukan penilaian terhadap sikap dan psikomotorik
c) Melatih kerja sama pada diri peserta didik karena metode eksperimen di sekolah biasanya dilakukan secara berkelompok
Kelemahan-Kelemahan Metode Eksperimen
a) Memerlukan bahan dan alat praktik yang banyak
b) Kalau peserta didik tidak diawasi dengan baik kadang-kadang ada yang main-main di kelompoknya
c) Memerlukan waktu belajar yang lebih lama dari pada metode demonstrasi
Untuk menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA, ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan, diantaranya :
- peralatan dan bahan yang tersedia dilaboratorium harus memadai untuk eksperimen;
- menggunakan bahan praktikum yang tidak berbahaya;
- menggunakan peralatan yang aman bagi keselamatan dan mudah digunakannya.
6. Metode Karya Wisata (Study Tour Method)
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih
dahulu oleh guru dan diharapkan peserta didik membuat laporan dan
didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi
oleh guru, yang kemudian dibukukan. Pada pembelajaran kimia, metode
karya wisata dilakukan melalui kunjungan pada suatu pabrik atau industri
berbasis proses kimia, misalnya karya wisata ke pabrik semen, pabrik
pupuk, atau pabrik pembuatan gula.
Kelebihan metode karyawisata, diantaranyasebagai berikut (a)
Karya-wisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran, (b). Membuat bahan yang dipelajari di
sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada
di masyarakat.
(c). Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak. Dalam melaksanakan karyawisata, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
(c). Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak. Dalam melaksanakan karyawisata, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Sebelum pelaksanaan
a. Menyarankan obyek, menetapkan lama waktu penyelenggaraan karya wisata.
b. Menetapkan pejabat / jawatan yang harus dihubungi dan menyelesaikan kelengkapan administrative seperti surat ijin, pemberitahuan
c. Memperhitungkan
jumlah peserta didik, alat-alat / kelengkapan yang perlu di bawa,
menjelaskan teknik pengumpulan data, cara menyusun laporan dan memberi
keterangan global atau secara umum mengenai obyek yang dikunjungi.
2. Pada waktu kegiatan berlangsung
a. Menemui pimpinan obyek sesampai di tempat tujuan
b. Mengadakan perkenalan, mohon penjelasan mengenai kegiatan yang ada di tempat tersebut
c. Selama berkeliling meninjau obyek, guru ikut melakukan observasi sambil mengawasi peserta didik
d. Selesai mengadakan observasi peserta didik dikumpulkan kembali untuk bertanya jawab dan mohon diri
e. Sebelum pulang mengecek perlengkapan dan daftar hadir
3. Tindak lanjut
a. Meminta peserta didik supaya berdiskusi mengenai hasil observasi yang mereka peroleh selama kunjungan ke industri atau pabrik.
b. Meneliti hasil laporan
Adapun kekurangan metode karyawisata, diantaranya sebagai berikut: (a) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak
pihak, (b) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang, (c)
Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada
tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan, (d) Memerlukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di
lapangan, (e) Biayanya cukup mahal, (f) Memerlukan
tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan
keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
8. Metode Latihan Keterampilan ( Drill method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar
, dimana peserta didik diajak ke tempat latihan keterampilan untuk
melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya,
untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan
keterampilan membuat alat peraga kimia, media CD pembelajaran kimia,
atau ke tempat industri pembuatan sabun.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut,
diantaranya peserta didik dapat: (a) memperoleh kecakapan motoris,
seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat,
(b) memperoleh kecakapan mental dan berpikir, seperti dalam berpikir
kritis dan kreatif, inovatif, memecahkan masalah, serta memupuk jawa
kewirausahaan, (c) membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan
kecepatan berpikir dan bertindak. Kekurangan metode latihan keterampilan
sebagai berikut; (a) Menghambat bakat dan inisiatif peserta didik,
karena peserta didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan
diarahkan kepada jauh dari pengertian; (b) Menimbulkan penyesuaian
secara statis kepada lingkungan. (c). Kadang-kadang latihan yang
dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan
membosankan., (d). Dapat menimbulkan verbalisme.
9. Metode Tugas
Merupakan suatu cara mengajar dimana guru dengan peserta
didik merencanakan bersama-sama suatu soal, problema atau kegiatan yang
harus diselesaikan peserta didik dalam waktu tertentu.Dalam
pembelajaran kimia metode tugas ini sering diterapkan dalam upaya
memperdalam penguasaan konsep peserta didik, yaitu guru memberikan tugas
pada peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal kimia terkait pokok
bahasan yang telah dipelajari. Metoda Tugas dapat digunakan untuk
tujuan:
1. Membimbing peserta didik mempersiapkan diri mengenai materi pelajaran yang akan diberikan dengan cara mempelajari denagan baik
2. Memperluas bahan atau memperdalamnya karena keterbatasan waktu yang tersedia di kelas
3. Melatih tanggung jawab peserta didik sesuai dengan apa yang telah disepakati
Kelebihan Metode Tugas
a. Tugas yang diberikan mempunyai tujuan yang jelas dan dapat dimengerti.
b. Peserta didik memperolehpengalaman mengerjakan tugas
c. Hubungan
guru dan peserta didik menjadi semakin akrab karena adanya keterbukaan
guru menerima peserta didik berkonsultasi dalam menyelesaikan tugas
d. Guru
dapat mengikuti perkembangan kemajuan peserta didik-peserta didiknya
dari hasil pemantauan / monitoring kemajuan pengerjaan tugas tersebut.
Kelemahannya antara lain;
a. Guru mengalami banyak kesulitan dalam menyesuaikan tugas dengan kondisi individu masing-masing peserta didiknya
b. Peserta didik yang cerdas dan rajin akan maju pesat, tetapi yang lambat akan semakin tertinggal
c. Sulit bagi guru untuk ikut mengawasi / membimbing kegiatan peserta didik di luar jam pelajaran.
12. Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving Method )
Metode pemecahan masalah adalah suatu metode mengajar yang mana peserta
didiknya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya. Metode ini dapat
merangsang dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berinisiatif sendiri mampu melakukan analisis dan sintesis terhadap
persoalan yang dihadapi sehingga diperoleh penyelesaian.
Masalah merupakan keadaan suatu hal atau peristiwa yang harus kita ganti
dengan suatu cara untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Pemecahan
masalah dapat diartikan sebagai suatu proses dimana peserta didik
dapat menggali dan memadukan aturan-aturan yang telah dipelajari
sebelumnya sehingga dapat diterapkan dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapi. Jadi pemecahan masalah merupakan suatu kegiatan yang kompleks
dan termasuk tingkat tinggi dari proses mental seseorang. Pendapat
lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan kombinasi dari
gagasan yang cemerlang untuk membentuk kombinasi gagasan baru.
Kelebihan metode pemecahan masalah ini :
1. Mendidik peserta didik untuk berpikir logis, sistematis, melakukan analisis
2. Melatih peserta didik memilih alternative pemecahan yang paling tepat atau menguntungkan
3. Mendidik peserta didik mencari berbagai jalan keluar dalam menghadapi problema
Kekurangannya dari metode pemecahan masalah adalah (a) :Memerlukan waktu
yang lama, (b) Sukar diterapkan pada kurikulum yang berpusat pada
pelajaran (subject oriented).
13. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan
materi pelajaran didepan kelas dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab peserta didik pada saat itu juga. Pada pembelajaran kimia,
misalnya guru menanyakan pada peserta didik mengapa senyawa makromolekuler karbohidrat sangat penting bagi tubuh?.
Kelebihan dari metode tanya jawab ini adalah (a). Pertanyaan akan
mendorong peserta didik memusatkan perhatian, (b). peserta didik dapat
dengan cepat mengetahui kesalahannya dalam menjawab pertanyaan, (c).
membiasakan peserta didik berani menjawab. Sedangkan kekurangan dari
metode tanya jawab ini diantarnya adalah (a) peserta didik dapat dicekam
ketakutan selama tanya jawab berlangsung, (b). tidak mungkin memberi
pertanyaan kepada seluruh peserta didik di kelas bila jamnya terbatas, (c) mungkin hanya peserta didik pandai atau kelompok prestasi
atas yang dapt menjawab pertanyaan, (d). jika waktu yang disediakan
cukup, munkin peserta didik yang semula tidak dapat menjawab akhirnya
dapat menjawab.
14. Metode Bermain Peran (Role Play Method)
Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk memerankan
peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan peran
di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi
agar peserta memberikan penilaian terhadap pemeran. Misalnya: menilai
keunggulan maupun kelemahan masing-masing peran tersebut, dan kemudian
memberikan saran/ alternatif pendapat bagi pengembangan peran-peran
tersebut. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat
dalam „pertunjukan‟, dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.
15. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan bentuk metode praktek yang
sifatnya untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan
mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang
nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk
melakukan praktek didalam situasi yang sesungguhnya. Misalnya: sebelum
melakukan praktek penerbangan, seorang peserta didik sekolah penerbangan
melakukan simulasi penerbangan terlebih dahulu (belum benar-benar
terbang). Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti
benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan).
Contoh lainnya, dalam sebuah pelatihan fasilitasi, seorang peserta melakukan simulasi suatu metode belajar seakan-akan tengah melakukannya bersama kelompok dampingannya. Pendamping lainnya berperan sebagai kelompok dampingan yang benar-benar akan ditemui dalam keseharian peserta (ibu tani, bapak tani, pengurus kelompok, dsb.). Dalam contoh yang kedua, metode ini memang mirip dengan bermain peran. Tetapi dalam
simulasi, peserta lebih banyak berperan sebagai dirinya sendiri saa
tmelakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar akan dilakukannya.
Untuk pembelajaran kimia metode simulasi jarang dilaksankan, sehingga
tantangan bagi guru kimia untuk menerapkann metode ini.
16. Metode Permainan (Games Method)
Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah „pemecah es‟.
Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi
kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untuk
membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.
Karakteristik
permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun)
serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan
suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi dinamis (akrab),
dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan
belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira
meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat. Sebaiknya permainan
digunakan sebagai bagian dari proses
Metode permainan dalam pembelajan dapat dilakukan untuk mengembangkan
konsep atau untuk mengevaluasi. Permainan pada pembelajaran sebaiknya
dirancang dahulu baik skenario maupun alat-alat permainannya.
0 komentar:
Posting Komentar