Kamis, 20 Desember 2012

METODE MENGAJAR

Posted by Asas CnC @rt | 04.17 Categories:
A.  Berbagai Metode Mengajar
Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi pembelajaran, tetapi juga terampil dalam menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran serta situasi pada saat materi tersebut harus disajiakan. Selain itu, guru juga harus memilih metode yang tepat agar pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Atau metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai cara menyajikan isi pembelajaran kepada peserta didik untuk mencapai kompetensi.
Metode mengajar merupakan prosedur/cara yang harus dilakukan oleh seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga proses belajar berjalan baik dalam arti kompetensi atau tujuan pembelajaran dapat tercapai. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui,dan mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar. Dalam proses belajar mengajar (PBM) peranan metode dalam strategi pembelajaran sangat menentukan berhasil atau tidaknya seorang guru menyampaikan pesan kepada peserta didiknya. Memilih metode yang tepat untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang menarik. Penilaian metode dari segi penerapannya sangat tergantung kepada jumlah peserta didik yang besar atau kecil. Beberapa metode mengajar yang dapat divariasikan oleh pendidik diantaranya.
Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran IPA diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) eksperimen (4) diskusi (5) bermain peran, (6) simulasi dan (7) bermain peran. Pada pelaksanaannya metode ini dapat dipilih guru sesuai dengan topik-topik dalam pembelajaran IPA di SMP. Metode yang dipilih harus mempermudah para peserta didik menyerap materi ajar dan mempermudah guru menyajikan bahan ajar tersebut. Masing-masing metode mempunyai ciri, keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan.

1. Metode Ceramah (Preaching Methode)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah peserta didik yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham peserta didik. Biasanya guru memberikan perintah, menjelaskan hal-hal tertentu, mengetengahkan pengalaman dan dengan keahliannya dibantu bahan-bahan / buku yang tersedia meningkatkan pengetahuan para peserta didik.
Metode ceramah merupakan metode dimana guru lebih banyak memberikan informasi pada peserta didik, sehingga peserta didik menjadi pasif dalam pembelajaran. Pada pembelajaran yang menggunakan metode ceramah diupayakan tidak hanya menyajikan informasi dari guru, karena pada setiap pembelajaran harus diusahakan peserta didik yang aktif. Penggunaan metode ceramah pembelajaran harus digunakan teknik bertanya, sehingga tetap terjadi interaksi antara guru dan peserta didik atau antara peserta didik dan peserta didik. Tanya jawab juga diperlukan untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap apa yang telah disampaikan oleh guru melalui metode ceramah. Penggunaan jenis pertanyaan harus bervariasi seperti pertanyaan konvergen, divergen, pertanyaan untuk menguji keterampilan proses dan keterampilan berpikir sesuai dengan konsep IPA yang disajikan, teknik mengajukan pertanyaan juga harus memperhatikan situasi kelas, kapan melakukan promting atau kapan melakukan redirecting. (lihat modul Kinerja pada materi Teknik Bertanya, Indrawati). Agar penyajian ceramah dikelas dapat diserap oleh peserta didik semaksimal mungkin, maka seorang guru harus mempersiapkan langkah-langkahnya secara sistematis.
Untuk mempertinggi hasil dari metode ceramah umumnya dilakukan beberapa langkah sebagai berikut yaitu (a) rumuskan tujuan khusus yang hendak dipelajari oleh peserta didik, (b) setelah menetapkan tujuan, hendaklah diselidiki apakah .metode ceramah benar- benar merupakan metode yang tepat, (c). susunan bahan ceramah yang benar-benar perlu diceramahkan (d). pengertian yang dapat dijelaskan dengan alat atau dengan uraian yang tertentu harus ditetapkan sebelumnya, (e) tangkaplah perhatian peserta didik dan arahkan pada pokok yang akan diceramahkan, (f). Kemudian usahakan menanam pengertian yang jelas. Metode Ceramah wajar dipergunakan untuk  (a)  menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat dan tidak, terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta atau pendapat yang dimaksud., (b) menyampaikan fakta kepada peserta didik yang besar jumlahnya atau karena besarnya kelompok pendengar sehingga metode-metode yang lain tidak mungkin dapat dipergunakan, (c) memberikan semangat dan rnerangsang peserta didik untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan atau belajar dengan baik. Metode ceramah dilaksanakan dengan tujuan untuk : (a) membangkitkan motivasi belajar,  (b) memperjelas bagian-bagian tertentu, (c) menonjolkan bagian-bagian konsep atau pengetahuan yang dianggap penting, (d) memperluas isi bahan pelajaran.
Keunggulan Metode Ceramah diantaranya;
a)    Dapat menyampaikan materi lebih banyak dibandingkan dengan metode-metode yang lain,
b)    Pada pembelajaran IPA tidak banyak memerlukan peralatan laboratorium,
c)    Bila disiapkan dengan baik misalnya menggunakan model pembelajaran “ direct instruction” dapat membangkitkan aktivitas peserta didik.
Sementara itu, kelemahan Metode Ceramah diantaranya;
a)    Kalau penyajian “Teacher Centre” dan peserta didik sama sekali tidak dilibatkan, maka materi yang disajikan mudah terlupakan karena peserta didik hanya mendengar saja.
b)    Akibat peserta didik tidak aktif maka menjadi mengantuk, memikirkan yang lain-lain, atau mencari kegiatan-kegiatan lain seperti berbicara dengan teman yang lain atau mengganggu temannya.
2. Metode Diskusi ( Discussion Methode)
Diskusi merupakan situasi dimana diantara peserta didik, peserta didik dengan guru terjadi tukar menukar informasi, idea tau pendapat untuk memecahkan suatu masalah (Cruickshank, 2006). Tujuan diskusi adalah untuk mereviu apa yang telah peserta didik pelajari, mendorong peserta didik untuk merefleksikan ide mereka atau pendapat mereka, menggali isu-isu, memecahkan masalah dan meningkatkan keterampilan komunikasi secara langsung atau bertemu muka. Metode diskusi ada yang berupa diskusi umum atau diskusi kelas dan diskusi kelompok.
a). Metode Diskusi Kelas
Metode diskusi umum (diskusi kelas) bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/pengalaman diantara peserta sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti: penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan lain-lain.
b). Metode Diskusi Kelompok
Sama seperti diskusi umum, diskusi kelompok adalah pembahasan suatu topik dengan cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih, dalam kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ini dapat membangun suasana saling menghargai perbedaan pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yang masih belum banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas. Tujuan penggunaan metode ini adalah mengembangkan kesamaan pendapat atau kesepakatan atau mencari suatu rumusan terbaik mengenai suatu persoalan.Setelah diskusi kelompok, proses dilanjutkan dengan diskusi pleno.
Metode diskusi yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ). Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/pengalaman diantara peserta didik, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta didik dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta didik lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya, seperti: penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok, per-mainan, dan lain-lain. Dalam proses belajar mengajar ada dua jenis diskusi yaitu: (a) diskusi terpimpin, guru yang memegang pimpinan diskusi, (b) diskusi tanpa pimpinan guru, jadi pimpinan diskusi dapat ketua kelompok atau salah satu peserta yang ditunjuk. Pada metode diskusi, maka tugas pimpinan / Ketua Diskusi adalah: (a) mengatur giliran bicara (bila diskusi panel); (b) menyebutkan nama peserta yang akan bertanya, menyanggah atau memberi saran lalu memberi kesempatan kepada yang bersangkutan; (c) merangkum, menyimpulkan, merumuskan pendapat yang telah diuraikan
Pada pembelajaran kimia, metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk : (a). mendorong peserta didik berpikir kritis. (b). mendorong peserta didik mengekspresikan pendapatnya secara bebas, (c). mendorong peserta didik menyum-bangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama, (d). mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama. Kelebihan metode diskusi sebagai berikut (a). Menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan, (b). Menyadarkan peserta didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif, sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik, (c) membiasakan peserta didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.  Kelemahan metode diskusi sebagai berikut: (a). tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar, (b) peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas, (c). dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara, (d). biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.
3. Metode Demontrasi ( Demonstration methode )
Metode demonstrasi digunakan untuk membelajarkan peserta didik dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan oleh guru atau pemandu kepada peserta didik. Berdasarkan tujuannya demonstrasi dapat dibagi menjadi dua:
1) Demonstrasi proses yaitu metode yang mengajak peserta didik memahami langkah demi langkah suatu proses;
2) Demonstrasi hasil yaitu metode untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.
Metode demonstrasi di dalam pembelajaran IPA adalah metode dimana guru menyajikan suatu percobaan IPA di depan kelas atau di tempat yang dapat dilihat oleh seluruh peserta didik. Setelah mengikuti demonstrasi baik demonstrasi proses maupun demonstrasi hasil, peserta didik akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat atau melakukan pengamatan sendiri apa yang didemonstrasikan.
Oleh karena itu, demonstrasi dapat berupa  praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan yaitu: (a) demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah; dan (b) demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai hasil, peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.
Seorang guru yang melaksanakan metode demonstrasi harus melakukan hal-hal berikut;
1.  Sebelum pelaksanaan
a.       Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dengan kegiatan tersebut
b.      Membuat rencana, memilih sumber dan menjelaskan cara melakukan kegiatan secara terperinci
c.       Mempersiapkan alat dan mengujinya, demikian juga bahan-bahan yang akan digunakan
2.  Selama kegitan berlangsung
a.       Menjawab pertanyaan peserta didik sehubungan dengan aktivitas yang berlangsung
b.      Menjelaskan hal-hal yang kurang dipahami oleh peserta didik, misalnya ketika mendemonstrasi beberapa reaksi kimia antara logam alkalia atau alkali tanah dengan air menghasilkan gas letup.
3.  Setelah kegiatan
a.       Memberi kesempatan berdiskusi sebagai tindak lanjut dari aktivitas kegiatan demonstrasi.tersebut
b.      Membawa peserta didik menyimpulkan dan mengevaluasi hasilnya
Guna memilih kegiatan demonstrasi ataukah praktikum/percobaan yang direncanakan untuk diberikan kepada peserta didik guru harus memperhatikan: (1) fasilitas yang dimiliki oleh sekolah, (2) proses/kegiatan yang berlangsung apakah  cukup berbahaya hingga memerlukan pengawasan yang terus menerus dari guru, (3) yang digunakan sederhana atau rumitkah. Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi meliputi; (a) perhatian peserta didik dapat lebih dipusatkan. (b). Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. (c). Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik. Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut: (a) membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda, atau suatu kegiatan percobaan, (b) memudahkan berbagai jenis penjelasan, (c) kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya. Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut (a) peserta didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan, (b) tidak semua benda dapat didemonstrasikan.           
4. Metode Ceramah Plus
Metode cermah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode (multimetode), yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya. Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu;
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas. Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yait; (1). Penyampaian materi oleh guru, (2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan peserta didik, (3). Pemberian tugas kepada peserta didik.
b.  Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)
Metode CPDT dilakukan oleh guru dalam upaya mengatasi kelemhadari metode ceramah murni, Metode CPDT ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill).
 
5. Metode Percobaan ( Experimental Method )
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada peserta didik secara perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan, dalam hal ini kegiatan percobaan kimia.  Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan alat dan bahan kimia tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali percobaan, sedangkan untuk pembelajaran kimia dilkasanakan di Laboratorium Kimia.
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut;  (a) Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku, artinya dapat memperkuat pemahaman konsep-konsep atau pengetahuan kimia. yang diterima di kelas,  (b). Peserta didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi serta  serta keterampilan tangan (Hand on),  (c). Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Keunggulan-Keunggulan Metode Eksperimen
a) Fakta atau data yang diperoleh peserta didik secara langsung mudah diingat
b)  Guru dapat berkeliling kelas sambil melakukan penilaian terhadap sikap dan psikomotorik
c) Melatih kerja sama pada diri peserta didik karena metode eksperimen di sekolah biasanya dilakukan secara berkelompok
Kelemahan-Kelemahan Metode Eksperimen
a) Memerlukan bahan dan alat praktik yang banyak
b)  Kalau peserta didik tidak diawasi dengan baik kadang-kadang ada yang main-main di kelompoknya
c) Memerlukan waktu belajar yang lebih lama dari pada metode demonstrasi
Untuk menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA, ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan, diantaranya :
-    peralatan dan bahan yang tersedia dilaboratorium harus memadai untuk eksperimen;
-    menggunakan bahan praktikum yang tidak berbahaya;
-    menggunakan peralatan yang aman bagi keselamatan dan mudah digunakannya.
6. Metode Karya Wisata (Study Tour Method)
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh guru dan diharapkan peserta didik membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh guru, yang kemudian dibukukan.  Pada pembelajaran kimia, metode karya wisata dilakukan melalui kunjungan pada suatu pabrik atau industri berbasis proses kimia, misalnya karya wisata ke pabrik semen, pabrik pupuk, atau pabrik pembuatan gula.
Kelebihan metode karyawisata, diantaranyasebagai berikut (a) Karya-wisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran, (b). Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
(c). Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak. Dalam melaksanakan karyawisata, yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1.      Sebelum pelaksanaan
a.       Menyarankan obyek, menetapkan lama waktu penyelenggaraan karya  wisata.
b.      Menetapkan pejabat / jawatan yang harus dihubungi dan menyelesaikan kelengkapan administrative seperti surat ijin, pemberitahuan
c.       Memperhitungkan jumlah peserta didik, alat-alat / kelengkapan yang perlu di bawa, menjelaskan teknik pengumpulan data, cara menyusun laporan dan memberi keterangan global atau secara umum mengenai obyek yang dikunjungi.
2.      Pada waktu kegiatan berlangsung
a.       Menemui pimpinan obyek sesampai di tempat tujuan
b.      Mengadakan perkenalan, mohon penjelasan mengenai kegiatan yang ada di tempat tersebut
c.       Selama berkeliling meninjau obyek, guru ikut melakukan observasi sambil mengawasi peserta didik
d.      Selesai mengadakan observasi peserta didik dikumpulkan kembali untuk bertanya jawab dan mohon diri
e.       Sebelum pulang mengecek perlengkapan dan daftar hadir
3.      Tindak lanjut
a.       Meminta peserta didik supaya berdiskusi mengenai hasil observasi yang mereka peroleh selama kunjungan ke industri atau pabrik.
b.      Meneliti hasil laporan
Adapun kekurangan metode karyawisata, diantaranya  sebagai berikut: (a) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak, (b) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang, (c) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan, (d) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan, (e) Biayanya cukup mahal, (f) Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
8. Metode Latihan Keterampilan ( Drill method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana peserta didik diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat alat peraga kimia, media CD pembelajaran kimia, atau ke tempat industri pembuatan sabun. 
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut, diantaranya peserta didik dapat: (a) memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat, (b) memperoleh kecakapan mental dan berpikir, seperti dalam berpikir kritis dan kreatif, inovatif, memecahkan masalah, serta memupuk jawa kewirausahaan, (c) membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan berpikir dan bertindak. Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut; (a) Menghambat bakat dan inisiatif peserta didik, karena peserta didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian; (b) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. (c). Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan membosankan., (d). Dapat menimbulkan verbalisme.
9.  Metode Tugas
Merupakan suatu cara mengajar dimana guru dengan peserta didik merencanakan bersama-sama suatu soal, problema atau kegiatan yang harus diselesaikan peserta didik dalam waktu tertentu.Dalam pembelajaran kimia metode tugas ini sering diterapkan dalam upaya memperdalam penguasaan konsep peserta didik, yaitu guru memberikan tugas pada peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal kimia terkait pokok bahasan yang telah dipelajari. Metoda Tugas dapat digunakan untuk tujuan:
1.      Membimbing peserta didik mempersiapkan diri mengenai materi pelajaran yang akan diberikan dengan cara mempelajari denagan baik
2.      Memperluas bahan atau memperdalamnya karena keterbatasan waktu yang tersedia di kelas
3.      Melatih tanggung jawab peserta didik sesuai dengan apa yang telah disepakati
Kelebihan Metode Tugas
a.       Tugas yang diberikan mempunyai tujuan yang jelas dan dapat dimengerti.
b.      Peserta didik memperolehpengalaman mengerjakan tugas
c.       Hubungan guru dan peserta didik menjadi semakin akrab karena adanya keterbukaan guru menerima peserta didik berkonsultasi dalam menyelesaikan tugas
d.      Guru dapat mengikuti perkembangan kemajuan peserta didik-peserta didiknya dari hasil pemantauan / monitoring kemajuan pengerjaan tugas tersebut.
Kelemahannya antara lain;
a.       Guru mengalami banyak kesulitan dalam menyesuaikan tugas dengan kondisi individu masing-masing peserta didiknya
b.      Peserta didik yang cerdas dan rajin akan maju pesat, tetapi yang lambat akan semakin tertinggal
c.       Sulit bagi guru untuk ikut mengawasi / membimbing kegiatan peserta didik di luar jam pelajaran.
 
12. Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving Method )
Metode pemecahan masalah adalah suatu metode mengajar yang mana peserta didiknya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya. Metode ini dapat merangsang dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berinisiatif sendiri mampu melakukan analisis dan sintesis terhadap persoalan yang dihadapi sehingga diperoleh penyelesaian.
Masalah merupakan keadaan suatu hal atau peristiwa yang harus kita ganti dengan suatu cara untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Pemecahan masalah dapat diartikan sebagai suatu proses dimana peserta didik dapat menggali dan memadukan aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya sehingga dapat diterapkan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Jadi pemecahan masalah merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan termasuk tingkat tinggi dari proses mental seseorang. Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan kombinasi dari gagasan yang cemerlang untuk membentuk kombinasi gagasan baru.
Kelebihan metode pemecahan masalah ini :
1.      Mendidik peserta didik untuk berpikir logis, sistematis, melakukan analisis
2.      Melatih peserta didik memilih alternative pemecahan yang paling tepat atau menguntungkan
3.      Mendidik peserta didik mencari berbagai jalan keluar dalam menghadapi problema
Kekurangannya dari metode pemecahan masalah adalah (a) :Memerlukan waktu yang lama, (b) Sukar diterapkan pada kurikulum yang berpusat pada pelajaran (subject oriented).
13.   Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk menyampaikan materi pelajaran didepan kelas dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab peserta didik pada saat itu juga. Pada pembelajaran kimia, misalnya guru menanyakan pada peserta didik mengapa senyawa makromolekuler  karbohidrat sangat  penting bagi tubuh?. Kelebihan dari metode tanya jawab ini adalah  (a). Pertanyaan akan mendorong peserta didik memusatkan perhatian, (b). peserta didik dapat dengan cepat mengetahui kesalahannya dalam menjawab pertanyaan, (c). membiasakan peserta didik berani menjawab. Sedangkan kekurangan dari metode tanya jawab ini diantarnya adalah (a) peserta didik dapat dicekam ketakutan selama tanya jawab berlangsung, (b). tidak mungkin memberi pertanyaan kepada seluruh peserta didik di kelas bila jamnya terbatas, (c) mungkin hanya peserta didik pandai atau kelompok prestasi atas yang dapt menjawab pertanyaan, (d). jika waktu yang disediakan cukup, munkin peserta didik yang semula tidak dapat menjawab akhirnya dapat menjawab.
14. Metode Bermain Peran (Role Play Method)
Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk memerankan peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap pemeran. Misalnya: menilai keunggulan maupun kelemahan masing-masing peran tersebut, dan kemudian memberikan saran/ alternatif pendapat bagi pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam „pertunjukan, dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.
15. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan bentuk metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan mental maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek didalam situasi yang sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang peserta didik sekolah penerbangan melakukan simulasi penerbangan terlebih dahulu (belum benar-benar terbang). Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya (replikasi kenyataan). Contoh lainnya, dalam sebuah pelatihan fasilitasi, seorang peserta melakukan simulasi suatu metode belajar seakan-akan tengah melakukannya bersama kelompok dampingannya. Pendamping lainnya berperan sebagai kelompok dampingan yang benar-benar akan ditemui dalam keseharian peserta (ibu tani, bapak tani, pengurus kelompok, dsb.). Dalam contoh yang kedua, metode ini memang mirip dengan bermain peran. Tetapi dalam simulasi, peserta lebih banyak berperan sebagai dirinya sendiri saa tmelakukan suatu kegiatan/tugas yang benar-benar akan dilakukannya. Untuk  pembelajaran kimia metode simulasi jarang dilaksankan, sehingga tantangan bagi guru kimia untuk menerapkann metode ini.
16. Metode Permainan (Games Method)
Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah „pemecah es. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.
Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi dinamis (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat. Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses
Metode permainan dalam pembelajan dapat dilakukan untuk mengembangkan konsep atau untuk mengevaluasi. Permainan pada pembelajaran sebaiknya dirancang dahulu baik skenario maupun alat-alat permainannya.

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube