Kamis, 13 Desember 2012

Jenis-Jenis Permainan Anak

Posted by Asas CnC @rt | 18.41 Categories:
Dalam bermain atau melakukan permainan anak-anak harus dibedakan dengan tingkat usianya. Ada yang merangsang kemampuan motoriknya dan ada yang merangsang kemampuan sosial-emosionalnya. Namun, yang pasti, bermain harus disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Permainan Edukatif
Untuk meningkatkan kecerdasan anak, kita bisa memberikan beberapa alternatif permainan yang bersifat edukatif, seperti permainan meniru orang dewasa (alat-alat kedokteran, alat-alat pertukangan, alat-alat rumah tangga, boneka dan perlengkapannya dan sebagainya).

Sebelum menentukan permainan yang akan diberikan kepada anak-anak, kita harus tahu dulu apa saja yang termasuk dalam kategori sebuah permainan yang edukatif. Antara lain:
Bagi anak-anak
Yaitu mainan yang memang sengaja dibuat untuk merangsang berbagai kemampuan dasar pada anak sesuai batas usianya. 

Multifungsi
Dari satu mainan bisa didapat berbagai variasi mainan sehingga stimulasi yang didapat anak juga lebih beragam.

Melatih problem solving
Dalam memainkannya anak diminta untuk melakukan problem solving. Dalam permainan puzzle, misalnya, anak diminta untuk menyusun potongan-potongan gambar sehingga gambar itu menjadi utuh.

Melatih konsep-konsep dasar
Lewat permainan ini, anak dilatih untuk mengembangkan kemampuan dasarnya, seperti mengenal bentuk, ukuran, warna, juga melatih  motorik halusnya.

Melatih ketelitian dan ketekunan
Dengan permainan yang edukatif, anak tidak hanya sekadar menikmati bermain, tetapi juga dituntut teliti dan tekun ketika mengerjakan permainannya.

Merangsang kreativitas
Permainan ini mengajak anak untuk selalu kreatif lewat berbagai selalu kreatif lewat berbagai variasi mainan yang dilakukan. Bila sejak kecil anak terbiasa untuk menghasilkan karya lewat permainan rancang bangunan, misalnya, kelak dia akan lebih berinovasi untuk menciptakan suatu karya, tidak mengekor saja.

Beberapa permainan edukatif dapat dibedakan jenisnya:
Permainan konstruktif: permainan menggunakan balok-balok, lego, kayu, pasir, kertas, batu, atau kaleng-kaleng.

Permainan motorik: permainan ini dengan menggunakan bola, loncat tali, ayunan, panjatan, merangkak, atau senam.

Permainan ilusi: permainan seperti bersepeda di bangku kecil, kuda-kudaan dengan ayah/guru, naik buaya-buayaan, atau mobil-mobilan di kursi.

Permainan intelektual (reseptif): permainan seperti bermain boneka, masak-masakan, drama, dongeng atau cerita, bunyi-bunyian kaleng, seruling, alat musik, main air, menggambar, main tebak-tebakan, menari, atau menggunting.

Permainan kompetisi (games): permainan seperti lomba tujuh belas Agustusan, kuartet, ular tangga, atau permainan katalangka. Game kartu di sini, dapat berupa permainan fisik ataupun mental yang diarahkan pada kemampuan kerja sama dan sportivitas. Hal ini mampu memperkaya pengalaman sosial dan moral anak.


Permainan Rekreatif
Permainan yang termasuk dalam jenis permainan kreatif antara lain gobak sodor, benteng, petak umpet, dan sebagainya. Saat ini permainan seperti itu sudah sangat jarang dimainkan oleh anak-anak. Mereka lebih suka bermain play station, game watch, dan sejenisnya. Padahal kondisi ini justru mendidik anak untuk menjadi orang yang individualis dan tidak mampu bersosialisasi.

Permainan yang bersifat kompetisi dan berbagai jenis permainan tradisional, selain melatih kepekaan fisik dan mental anak, juga dapat diarahkan pada pengembangan kemampuan kerja sama, sportivitas, dan memperkaya pengalaman sosial dan moral anak.


Permainan Informatif
Perkembangan teknologi, termasuk dalam bidang permainan yang berkembang saat ini, tentu tidak bisa kita abaikan begitu saja. Meskipun dalam penggunaannya tetap harus dibatasi sehingga anak tidak selalu terpaku di depan layar televisi atau komputer.

Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dan orangtua dalam mengenalkan permainan informatif berbasis teknologi, seperti games di komputer:
Selektif
Pilihlah software tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak. Sesuaikan selalu dengan usia dan kemampuan anak.

Kesempatan
Berikan kesempatan kepada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan komputer sejak dini. Apalagi, mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan pada masa yang akan datang.

Awas efek
Cahaya yang terlalu terang dan jarak pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indra penglihatan anak. Awasi hal ini untuk mencegah terganggunya fungsi indra anak didik anda.

Safety/Keamanan
Perhatikan keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya tegangan listrik, misalnya jangan sampai terjadi konsleting atau kemungkinan kena setrum terkena bagian tertentu dari badan CPU komputer.

Kenyamanan
Sediakan kursi komputer yang ergonomis dan sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh anak.

3 komentar:

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube